Bagaimana kesengsaraan bisa melahirkan pengharapan? Secara logika tidak mungkin, karena orang yang sengsara biasanya akan kehilangan harapan. Masih ingat dengan kisah Ayub? Mengapa Ayub bisa memperoleh pengharapan lewat kesengsaraan yang dia alami. Ketika semua harta dan kepunyaannya diambil, tetapi dia tidak goyah iman sedikitpun.
Ayub 1:22 : Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang
mengambil, terpujilah nama Tuhan! Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa
dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut”.
Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda berada di posisi Ayub saat itu? Namun, dalam kesengsaraannya, Ayub masih bisa mengucap syukur kepada Allah. Ayub tidak goyah karena dia tahu ada pengharapan dalam Tuhan.
Apa sesungguhnya pengharapan di dalam Tuhan ? Dalam Roma 5: 1-2 berkata : Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia, kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Ayat ini menjelaskan bahwa ada pengharapan di dalam Tuhan. Ketika kita dibenarkan oleh iman, maka Tuhan memberikan damai sejahtera. Apa maksudnya dibenarkan oleh iman ? Artinya adalah ketika Anda percaya kepada Yesus bahwa hanya di dalam Dia ada keselamatan, maka Tuhan akan memberikan Anda damai sejahtera. Lalu setelah Anda menerima damai sejahtera tersebut Tuhan akan tambahkan dengan kasih karunianya. Kasih Karunia adalah pemberian Allah. Sesungguhnya Anda tidak layak mendapatkannya, namun Dia memberikannya kepada Anda.
Lalu, bagaimana ketika Anda sudah hidup dalam kasih karunia? Apakah Anda tidak akan mempunyai masalah? Tentu tidak. Selama Anda masih di dunia masalah tetap akan ada. Lalu apa bedanya ikut Tuhan dengan tidak ikut Tuhan? Tuhan memberikan jaminan bahwa di dalam Dia selalu ada pengharapan dan ada jalan keluar.
Roma 5:3-5 : Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan. Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada
kita.
Ketika Anda memiliki masalah atau sedang berada dalam kesengsaraan, maka kesengsaraan itu akan membuat Anda tekun. Contohnya ketika Anda sedang mengalami masalah. Maka Anda akan rajin berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Mengapa? Karena Anda percaya aka nada jalan keluar. Anda akan menunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh kepada Tuhan. Bahkan walaupun Anda memiliki masalah yang besar, namun Anda tetap bersyukur kepada Tuhan, karena lewat masalah tersebut Anda lebih dekat denga Tuhan. Dari ketekunan akan menghasilkan tahan uji. Mungkin Anda saat ini bukan hanya memiliki satu masalah. Namun, ketika Tuhan memberi jalan pada masalah yang satu, maka Anda akan tahan uji dengan masalah lain.
Tahan Uji akan menghasilkan harapan. Mengapa? Karena ketika Anda pernah mengalami mujizat di masalah lalu, maka Anda akan memiliki iman pengharapan untuk masalah-masalah yang lainnya. Lalu adakah jaminan dalam pengharapan yang Tuhan berikan. Tentu ada. Dia memberikan jaminan bahwa Anda tidak akan pernah dikecewakan.
Tetaplah percaya bahwa selalu ada jalan keluar di setiap masalah Anda. Jangan pernah takut dengan masalah-masalah Anda. Namun, mintalah kekuatan kepada Tuhan, agar Anda dapat memikul salib yang Tuhan berikan. Katakan bahwa “Tuhanku lebih besar dari semua masalahku”.
Sumber : berbagai sumber/by tiur